Oleh : Admin | on 2:19:45pm Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – Biasanya, airbag ditemukan di mobil atau jaket pemotor untuk mencegah cedera parah kala kecelakaan terjadi, tapi bagaimana kalau pejalan kaki pakai airbag juga? Tidak ada yang melarang kan? Nah, di CES 2018, sebuah perusahaan bernama Helite memperkenalkan airbag pinggul yang bisa dipakai seperti ikat pinggang. FYI, Helite sendiri sering membuat jaket pemotor dengan airbag, jadi tak usah sangsi soal teknologi yang mereka punya.

Helite menamai airbag ini sebagai Hip’Air, dan sesuai namanya, dipakainya di pinggul. Disebut sebagai airbag pertama yang bisa dipakai orang, harga airbag ini cukup mahal sebenarnya. Airbagnya sendiri dibanderol 790 dollar AS (10,6 juta Rupiah), belum termasuk tangki gas untuk mengembangkan airbagnya yang dihargai 50 dollar AS (671.600 Rupiah). Jangan lupa, seperti airbag mobil, tangki ini hanya sekali pakai.

Sabuk ini menggunakan giroskop dan akselerometer untuk mendeteksi kejatuhan dalam 200 milidetik, kata Helite. Airbag bisa mengembang hanya dalam 80 milidetik, lebih cepat sebelum perkiraan Helite soal kejatuhan manusia yang rata-rata makan waktu 400 milidetik. Ada 2 airbag yang terpasang, satu menutupi pinggul kanan dan satu lagi buat pinggul kiri. Waduh, kalau jatuhnya ke depan atau belakang bagaimana ya?

Berat sabuk ini sekitar 1,1 kg saja. Saat mengembang, airbag Hip’Air diklaim bisa meredam efek benturan hingga 90 persen, jauh lebih baik daripada baju atau celana yang sudah pakai bantalan di bagian dalam yang hanya bisa meredam 10 persen saja. Pemakaiannya diklaim mudah dengan adanya gesper plastik di depan dan tutorial step-by-step. Hip’Air juga akan membunyikan alarm jika penggunanya tidak memasang sabuk ini dengan baik dan benar.

Memang kendalanya masih ada di harga, sebab 10,6 juta – atau tambah tangki gas jadi 11 juta lebih – cukup mahal buat sebuah sabuk. Sebagai perbandingan, baju atau celana yang punya bantalan saja harganya bisa sekitar 500 ribu sampai 1 jutaan tergantung merek. Hip’Air akan diluncurkan di Eropa pada bulan Maret, sebelum mulai dijual di A.S. pada bulan September. Cocok nih buat di Indonesia, biar pejalan kaki aman kalau tersenggol pemotor nakal yang suka naik ke trotoar. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!