Oleh : Admin | on 8:30:36pm Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – Sudah sekian bulan sejak Pemerintah melalui BUMN mereka yaitu Pertamina menaikkan harga Pertamax ke angka 12.500 Rupiah dari sebelumnya di angka 9.000 Rupiah. Praktis, mereka yang merasa terbebani untuk keluar uang 12.500 Rupiah per liter Pertamax langsung beralih ke RON 90 yaitu Pertalite. Alhasil, BBM bersubsidi ini langsung jadi buruan utama pengguna kendaraan kebanyakan. Dan kondisi ini kembali menyusahkan Pertamina sendiri. Oleh karenanya, Pertamina mengambil kebijakan baru per tanggal 1 Juli 2022 mendatang. Apa itu? Yuk kita bahas.

11 Daerah Pertama Wajib Daftar

Sesuai judul di atas, per tanggal 1 Juli 2022, kalian tidak bisa serta merta membeli Pertalite dan Solar di SPBU Pertamina. Kalian harus mendaftar terlebih dahulu di situs yang telah disediakan oleh Pertamina untuk mendapatkan akses tersebut. Tapi, patut kalian garis bawahi, peraturan ini baru akan berlaku di 11 daerah saja yaitu Kota Buki Tinggi, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Manado, Yogyakarta dan Kota Sukabumi. Jadi, kalau kalian berdomisili atau akan menuju ke-11 daerah tersebut, maka siapkan diri kalian untuk mendaftar ke situs Pertamina.

Uniknya, bisa dikatakan hanya beberapa kota saja di dalam list 11 daerah tersebut yang masuk dalam kota besar, seperti Bandung, Yogyakarta dan Manado. Sisanya, bukanlah kota besar ataupun ibukota daerah di provinsi terkait. Lantas, mengapa Pertamina menunjuk 11 daerah ini sebagai batch pertama penerapan kebijakan ini? Pjs Corporate Secretary PT Pertamina, Patra Irto Ginting menyatakan bahwa sejumlah aspek jadi pertimbangan penetapan 11 daerah ini. Karakteristik ke-11 daerah tersebut cukup dekat dengan daerah tambang atau industri, dan kesiapan infrastrukturnya juga telah dipertimbangkan. Beliau juga mempertimbangkan angkutan dan transportasi umum, serta kesiapan daerah tersebut terhadap kebijakan baru ini.

Tar Perlu Bawa Smartphone

Lantas, apakah nantinya pengguna harus membawa smartphone dengan aplikasi MyPertamina setiap kali mengisi Pertalite atau Solar? Eitss, bukan begitu. Disinilah banyak yang salah kaprah. Pengguna hanya perlu mendaftarkan diri dan kendaraan via website atau aplikasi MyPertamina. Setelah itu, pengguna yang terdata tidak harus membawa smartphone dengan aplikasi MyPertamina saat mengisi BBM. Jadi, sekali kalian sudah terdaftar, maka kalian tidak perlu khawatir. Penggunaan aplikasi ini diharapkan bisa menentukan siapa yang berhak menggunakan BBM bersubsidi secara tepat sasaran. Jadi, pengguna yang sudah terdaftar akan mendapatkan QR Code yang akan digunakan saat membeli BBM.

QR Code bisa disimpan di smartphone, bisa dicetak, ataupun dicocokan saja plat nomor polisinya. Bagaimana menurut kalian?