Oleh : Admin | on 12:30:31pm Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – BMW punya beberapa ciri khas atau tradisi yang membuat identitasnya kuat. Sebut saja lampu depan dengan 4 lingkaran, gril double kidney, tarikan garis Hoftmeister Kink di samping, lampu belakang bentuk huruf L dan pastinya, penggerak roda belakang. Nah, saat BMW bikin mobil penggerak roda depan seperti BMW X1, BMW 218i dan yang paling baru : BMW 2-Series Gran Coupe, purist BMW mulai khawatir kalau BMW M akan kerasukan juga.

Tentu bukan karena BMW tidak jago bikin mobil FWD, justru sebaliknya, bikin mobil FWD pun BMW sangat piawai. Lihat saja hasilnya di Mini Cooper, kurang meyakinkan apa coba? Sebenarnya lebih hanya karena takut menodai tradisi BMW M yang terkenal dengan mobil RWD lincah, plus sekarang ada yang AWD seperti X3 M, X4 M, M5 dan M8. Apa kata boss BMW M, Markus Flasch soal BMW M penggerak roda depan?

Kepada CarAdvice, Markus Flasch meyakinkan bahwa tidak akan ada perlakuan full BMW M kepada mobil-mobil entry level penggerak roda depan. Tak akan ada X1 M, X2 M, BMW 1 M dan 2 Series M. Yaaa… Di samping BMW M2 yang masih murni RWD tentunya.”Kami punya penawaran yang sangat kuat di BMW M2, jadi kami rasa tak perlu membuat mobil performa tinggi berbasis BMW 2 Series atau BMW 1 Series,” katanya.

Mobil-mobil seperti BMW M135i xDrive mungkin memang bertenaga tinggi, tapi ia bukan benar-benar BMW M, melainkan hanya separuh M. Di lain sisi, BMW mempertimbangkan kemungkinan memasang sistem hybrid untuk BMW M yang lebih besar, semisal BMW X5 M dan X6 M. Untuk BMW M8 saat ini masih full tenaga bensin, demikian juga dengan ujung tombak BMW M yang lebih ringkas seperti BMW M2, M3, M4 dan M5.

Soal hybrid, kemungkinan memang ada tapi belum tentu dijamin bahwa BMW M berukuran besar pasti menggendong sistem hybrid. Flasch menyatakan alasan utamanya adalah BMW lebih suka berpegang kepada cara yang sudah pasti dan terbukti, tapi lain cerita jika cara alternatif menyajikan performa tinggi seperti memasang hybrid bisa memberi performa luar biasa yang melampaui kompromi saat memutuskan untuk memakai hybrid. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!