Oleh : Admin | on 2:24:07pm Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – Pada awal tahun ini, Honda India telah mengeluarkan teaser siluet dari SUV terbaru mereka untuk pasar India. Honda India mengumumkan model baru tersebut akan melaksanakan debutnya pada musim panas ini. Dengan nama Honda Elevate, ini menjadi bagian dari segmen SUV perkotaan sekaligus sebagai satu-satunya SUV Honda yang dijual di pasar India. Lebih jauh lagi, Honda juga berencana untuk mengekspornya.

Honda belum lama ini mempublikasikan tentang mobil ini di media sosial. Dengan hanya memperlihatkan sedikit bagian pintu belakang dengan badge “Elevate”. Pemilihan nama tersebut terbilang tidak biasa, karena biasanya SUV bermerek Honda mengadopsi format tiga huruf dengan akhiran RV (WR-V, HR-V, ZR-V, dan CR-V). Mungkin pihak Honda India sudah kehabisan ide singkatan bila tetap menggunakan embel-embel “RV” di namanya.

Diperkirakan akan memiliki panjang 4,2 – 4,3 m, sehingga Honda Elevate akan lebih panjang dari Honda WR-V spek Indonesia dan sedikit lebih pendek dari Honda HR-V spek Asia. Dikitip dari RushLane, SUV baru tersebut akan memiliki mesin yang sama dengan Honda City. Dengan mesin bensin 1,5 liter yang menghasilkan tenaga 121 PS dengan torsi 145 Nm. Pada saat peluncurannya nanti, SUV kompak baru Honda ini belum akan memiliki pilihan mesin diesel atau hybrid seperti beberapa rivalnya.

Banyak Saingannya

Honda Elevate akan menghadapi persaingan yang kuat di pasar India. Dengan rival-rival yang kebanyakan berasal dari satu platform atau bahkan kembar seperti Hyundai Creta / Kia Seltos yang berukuran sama, VW Taigun / Skoda Kushaq, dan Suzuki Grand Vitara / Toyota Hyryder. Diprediksi debut resmi SUV urban ini akan dijadwalkan pada 6 Juni. Sementara pengiriman pertama ke konsumen mungkin baru akan dilakukan bulan pada Agustus.

Mengingat mereka membutuhkan produk untuk SUV, kenapa mereka (Honda India) tidak menjual Honda HR-V saja ya? Atau setidaknya mereka mencaplok Honda WR-V model pasar sini. Apa mungkin karena modelnya yang tidak sesuai dengan selera pasar sana? atau mungkin karena biaya R&D yang terlalu mahal? entahlah hanya mereka yang tau. Bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar!