Oleh : Admin | on 4:31:01pm Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – Jika ada kasus recall yang cukup mendunia beberapa tahun terakhir, maka kasus Takata dan skandal Dieselgate adalah posisi pertama dan kedua. Keduanya menyeret nama besar dari produsn di bidang otomotif yang sudah bisa dibilang kawakan. Namun nama besar tersebut yang juga menjadi pedang bermata dua, dimana saat masalah datang, gaungnya luar biasa.

Dan walaupun sudah menyatakan kebangkrutannya, tak membuat Takata bisa tenang. Karena masalah yang disebabkan oleh produknya tak kunjung berakhir. Terhitung pada bulan September 2017 kemarin, penanganan dari kasus airbag infator Takata sudah mencapai 43,1 juta unit banyaknya. Angka itu diluar dari angka 18,5 juta unit lainnya yang sudah mendapatkan penggantian unit airbag inflator. Angka 18,5 juta unit itu sendiri trrhitung baru sekitar 43 persen dari total kendaraan yang harus mengikuti program recall ini.

Dan baru – baru ini, polemik Takata kembali menyeruak, dimana ada 3,3 juta unit kendaraan lainnya yang harus masuk ke deretan mobil yang perlu mendapatkan komponen airbag inflator baru. Sebanyak 3,3 juta unit mobil yang haru direcall ini sendiri berasal dari Amerika Serikat, dan angka tersebut jadi angka paling masif untuk negeri paman Sam ini sendiri. Unit yang direcall kali ini merupakan unit mobil produksi tahun 2009, 2010 dan juga 2013. Dan recall ini sendiri tak hanya melibatkan satu atau dua merk mobil saja, namun cukup banyak.

Beberapa merk yang terdampak di gelombang recall kali ini adalah Audi, BMW, Daimler Vans, FCA, Ford, GM, Honda, Jaguar Land Rover, Mazda, Mercedes-Benz, Mitsubishi, Subaru dan juga Tesla. Untuk model – model apa yang terdampak, pihak pabrikan baru akan mengumumkannya pada bulan ini. Kasus yang melibatkan Takata ini sendiri telah menjadi masalah bagi mayoritas produsen mobil di dunia, karena rata – rata dari pabrikan yang sudah punya Nama menggunakan produk dari Takata. Sejauh ini sendiri ada 180 kasus kecelakaan akibat komponen dari Takata ini, dan menyebabkan 20 kematisn yang tragis.

Ya, memang jalan panjang inilah yang harus ditempuh oleh Takata. Dan di Indonrsia sendiri, pabrikan – pabrikan mobil juga sudah mulai melakukan recall terhadap produk – produknya yang terdampak. Apakah kalian salah satunya? Bagaimana menurut kalian?