Oleh : Admin | on 4:35:25pm Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – Kalian tentu sudah tak asing atau setidaknya pernah mendengar lomba bernama Shell Eco Marathon kan? Yap, perlombaan bergengsi tersebut mempertemukan banyak mahasiswa dari berbagai negara untuk adu cerdas terkait penemuan mereka di bidang energi. Nah, untuk Shell Eco Marathon Asia tahun ini sudah memasuki seri yang kesepuluh, dan akan dilaksanakan di Negeri Jiran, Malaysia.

Malaysia akan kembali menjadi tuan rumah ajang Shell Eco-marathon Asia (SEM Asia) 2019 yang merupakan bagian dari program global Make the Future Live dari Shell. Bertempat di Sirkuit Internasional Sepang, Kuala Lumpur, Ajang ini sekaligus menandai 10 tahun diselenggarakannya kompetisi yang menantang para mahasiswa untuk mendesain dan merakit beragam mobil hemat energi dan berkompetisi di lintasan balap. Di ajang Shell Eco-marathon Mileage Challenge yang berlangsung pada tanggal 29 April hingga 2 Mei ini, lebih dari 100 tim dari seluruh kawasan di Asia dan Timur Tengah akan menguji mobil-mobil hemat energi rakitan mereka.

“Setiap tahun, kami menyaksikan standar performa tim yang semakin meningkat, begitu juga semangat dan kegigihan para mahasiswa peserta Shell Eco-marathon Asia. Sirkuit Internasional Sepang di Malaysia adalah lokasi sempurna yang akan menjadi saksi lahirnya berbagai inovasi baru desain kendaraan. Kami menantikan kembali tahun yang menarik di ajang Shell Eco-marathon Asia,” kata Shanna Simmons, Direktur Teknis Shell Eco marathon Global. Nah, Para tim mahasiswa juga memiliki kesempatan bertanding di ajang Shell Eco-marathon Driver’s World Championship yang berskala global.

Untuk Indonesia sendiri akan kembali berpartisipasi di ajang Shell Eco-marathon Asia, dengan menghadirkan 28 mobil masa depan dari 22 universitas, yang akan bertanding untuk meraih gelar mobil paling hemat energi. Pada SEM Asia tahun ini, Bumi Siliwangi I dari Universitas Pendidikan Indonesia dan ITS Team5 akan mewakili Indonesia di kategori UrbanConcept. Sebanyak 11 dari 28 kendaraan hemat energi yang dibawa oleh tim mahasiswa Indonesia berbahan bakar baterai listrik. Hal ini
merupakan aset berharga bagi Indonesia seiring dengan Keputusan Presiden tentang kendaraan listrik yang ditargetkan akan berlaku pada kuartal pertama 2019.

Darwin Silalahi, Presiden Direktur dan Country Chairman Shell Indonesia mengatakan, “Kami benar-benar bangga karena sejak ajang SEM Asia di tahun 2010, tim mahasiswa Indonesia telah memimpin kategori kendaraan mesin pembakaran dalam, dan telah mulai pula memimpin kategori kendaran listrik. Kami yakin pengalaman mereka di Shell Eco- marathon ini akan memberikan kontribusi pada peningkatan kapasitas dan mobilitas yang lebih cerdas dan lebih bersih di masa depan di Indonesia,”

Nah, jadi bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.