Suzuki Swift Sport 2017 Bakal Punya PWR Lebih Baik dari Toyota 86!
Oleh : Admin | on 12:26:35pm Rabu 23 Oktober 2024
OTO Sumutkota – Hot hatch cebol macam Suzuki Swift Sport, Ford Fiesta ST, Peugeot 208 GTi dan Renault Clio RS mungkin tidak benar-benar menjual performa absolut, tapi bagaimana cara mereka menghadirkan performa di atas hatchback harian biasa, namun tetap praktis dan tidak bikin kepala pusing saat dibawa harian. Tapi memang sih, nilai kepraktisan Suzuki Swift cukup mengenaskan dibanding hatchback lain. Kabin sempit, bagasi sempit, kalah dibanding hatchback lain.
Hanya saja kalau kita sudah membahas Suzuki Swift Sport generasi terbaru nanti, ada beberapa hal yang bisa menjadi tawaran menarik dalam aspek performa dan matematikanya. Menurut Car Throttle, Suzuki Swift Sport 2017 akan memiliki nilai Power-to-Weight Ratio (PWR) yang lebih baik dari Toyota 86. FYI, PWR adalah perbandingan antara tenaga mobil dengan berat yang dibawa, satuannya bisa hp/ton atau hp/kg. Makin besar angkanya, makin bagus.
Namun kalau dihitungnya pakai satuan kg/hp, angkanya harus makin kecil biar makin bagus. Untuk Toyota 86, angka PWR-nya adalah 158 hp/ton, lalu bagaimana dengan Suzuki Swift Sport? Direncanakan, angka 159 hp/ton akan jadi angka PWR buat hot hatch cebol ini. Lebih baik 1 hp/ton memang, tapi cukup impresif kala ada satu aspek dari hot hatch mungil ini yang bisa melebihi sebuah sportscar tulen macam Toyota 86.
Itu karena mesin 1.600 cc 4 silinder M16A 136 hp-nya akan diusir, diganti dengan mesin 1.400 cc 4 silinder BoosterJet Turbo dari Suzuki Vitara S. Angka impresif lainnya adalah Suzuki Swift Sport 2017 digosipkan akan berbobot 870 kg. D*mn, itu jauh lebih enteng daripada Swift yang ada di Indonesia sekarang! Padahal Swift biasa saja sudah enteng sekali. Bobot 870 kg itu hanya separuh bobot Porsche 918 Spyder lho.
Oh ya, mesin 1.400 cc turbo Swift Sport disiapkan untuk menuliskan tenaga dan torsi di atas kertas sebesar 140 hp dan 220 Nm. Memang, sensasi mesin naturally aspirated hi-power hi-revving sudah pasti hilang, namun jika konsumen bisa terpuaskan dengan akselerasi 0-100 yang lebih cepat, sepertinya bisa dipertimbangkan. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
