Oleh : Admin | on 12:27:17pm Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – Tragedi pahit masih menyelimuti dunia motorsport roda empat. Pasca kepergian almarhum Henry Surtees, Jules Bianchi dan Justin Wilson akibat kecelakaan saat balapan dengan mobil kokpit terbuka seperti F1 dan Indy Car membuat para penggemar balapan ini berduka. Ketiganya meninggal akibat gejala yang sama pasca kecelakaan, yakni luka serius di kepala yang berujung kepada kematian.

Ini membuat para petinggi FIA berduka juga, sekaligus pusing bagaimana caranya membuat mobil open cockpit seperti F1 lebih aman saat kecelakaan, terutama bagi kepala pembalap? Helm saja tak cukup, dan karena itu desain kokpit tertutup seperti pesawat jet tempur semisal Sukhoi atau F22 Raptor sempat dipertimbangkan, dengan asumsi kepala pembalap aman karena ada pelindungnya selain helm.

Sayangnya, ide ini tak luput dari risiko besar lainnya. Jika menabrak, pecahan kaca dari kokpit bisa juga melukai pembalap dan penonton, bahkan jika mobil terbalik lalu terbakar, ada risiko pembalap bakal terjebak di dalamnya dan sulit diselamatkan. Sama saja bohong kan? Bukannya menambah proteksi malah menambah risiko saja.

Ide paling baru datang dari “The Best or Nothing”, alias Mercedes Benz. Pabrikan berlogo three pointed star ini memperkenalkan apa yang mereka sebut sebagai halo-style cockpit. Desainnya tidak rumit, hanya berupa rangka yang dibuka-tutup secara vertikal tanpa adanya kaca atau akrilik yang membungkus kokpit. Disinyalir, ia akan menggunakan tirai udara yang terbentuk saat mobil F1 melaju sebagai pelindung.

Desain kokpit ini membuat pandangan pembalap menjadi split antara kiri dan kanan, karena ada garis kokpit yang membelah pandangan tengah pembalap, tapi diklaim tidak akan begitu mengganggu. Tak akan ada serpihan kaca atau akrilik yang bakal melukai driver atau penonton saat kecelakaan. Bagus memang, tapi kita lihat saja nanti apa konsep ini bakal di-approve oleh FIA.

Penasaran dengan cara kerjanya? Simak video animasi ini dan sampaikan opinimu di kolom komentar!