Oleh : Admin | on 2:32:42pm Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – Permintaan akan mobil sedan dua pintu alias coupe yang semakin berkurang, membuat beberapa produsen mobil terpaksa menghentikan penjualan coupe mereka. Seperti Audi TT yang belum lama ini pensiun. Namun, hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Toyota, sebuah laporan dari Jepang mengatakan bahwa Toyota sedang merancang generasi selanjutnya dari Toyota GR86. Kabarnya, mobil ini akan menggunakan jeroan yang sama seperti GR Yaris dan GR Corolla.

Prediksi Mesin

Untuk model yang ada saat ini, Toyota 86 dan Subaru BRZ mengandalkan mesin boxer naturally aspirated dari Subaru. Alasan mesin tersebut dipilih adalah karena memiliki centre of gravity yang rendah dan memiliki respons throttle yang clean. Dikutip dari Best Car Web, Toyota 86 generasi berikutnya akan ditenagai oleh mesin 1.6 L turbocharged 3 silinder seperti yang ada pada Toyota GR Corolla dan GR Yaris. Bedanya, mesin tersebut akan disematkan sistem hybrid untuk mendongkrak tenaga dan memaksimalkan efisiensi.

Atau, bisa juga menggunakan mesin 1.4 liter yang digunakan dalam Super Taikyu endurance races di Jepang yang ditenagai oleh bahan bakar sintetis. Pengembangan dari generasi ketiga ini akan dikembangkan sepenuhnya oleh Toyota, setelah dua generasi sebelumnya dikembangkan oleh Subaru. Platform yang digunakan akan sama dengan Lexus IS dengan wheelbase yang lebih pendek. Motor listrik sepertinya akan ditempatkan di antara mesin dan transmisi.

Tidak Dengan Subaru Lagi?

Dilansir dari Carscoops, generasi baru ini akan dikembangkan sepenuhnya oleh Toyota dan secara keseluruhan akan berbeda. Ini karena mesin Subaru empat silinder yang ‘horizontally-opposed’ akan membutuhkan platform baru. Sementara itu, sasis yang digunakan 86 saat ini sudah berusia satu dekade, dikatakan tidak dapat support mesin seperti yang digunakan pada GR Yaris ataupun GR Corolla. Mereka harus mengubah crash structure pada engine bay yang memakan banyak waktu dan biaya.

Mobilnya sendiri dikabarkan baru akan meluncur di 2028, yang berarti masih ada banyak waktu untuk rujuk dan kembali mengembangkan bagaimana komposisi yang pas untuk generasi selanjutnya nanti. Apalagi dengan adanya tren elektrifikasi, bisa saja tersedia dalam pilihan bertenaga listrik atau setidaknya PHEV. Yang namanya rumor bisa saja berubah, tapi semoga saja ada kesepakatan terbaik yang win&win solution. Bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar.