Oleh : Admin | on 6:26:02pm Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – Setelah ajang pameran CES 2016 digelar kita menjadi semakin tahu tujuan dari Volkswagen mengembangkan mobil listrik. Meskipun skandal dieselgate membuat mereka menjadi menjadwal ulang rencana pembuatan mobil listrik bukan berarti planning sebelumnya bisa dihapus begitu saja. Model listrik yang direncanakan Volkswagen juga menjadi ajang untuk ‘membasuh muka’ setelah tragedi yang menimpa perusahaan mereka.

Volkswagen Budd-e sebagai contohnya, model ini yang mengawali proyek terbaru mereka untuk mengembangkan baterai dengan jarak tempuh jauh dan hemat ruang. Nampaknya Volkswagen ingin memberikan varian baru tambahan lagi sebagai tandingan Tesla Model 3 dan Chevrolet Bolt yang segera meramaikan dunia mobil listrik dengan kapasitas ruang yang lebih lega.

Menurut Autoblog, meski basis yang digunakan masih serupa dengan e-Golf namun modelnya akan berbeda jauh dengan hatchback kenamaan pabrikan mobil rakyat tersebut. Targetnya mobil ini akan menggunakan teknologi power supply 48 volt dan memberi jarak tempuh minimal 186 mil, namun tentunya goalnya agar bisa menyamai jarak tempuh 200 mil yang selama ini dipegang oleh Chevy Bolt 2016.

Volkswagen chief executive Dr. Herbert Diess sangat ambisius dalam rencana ke depan mobil-mobil Volkswagen ini. Ia berharap bahwa brand mobil Jerman ini dapat bangkit pasca krisis akibat skandal emisi diesel, selain itu Herr Diess menargetkan Volkswagen menjadi pabrikan yang mencetak mobil listrik dengan volume terbesar di dunia.

Demi target tersebut tercapai, maka Volkswagen harus membuat harga model ini sedemikian murahnya dibandingkan generasi baru e-Golf dan menggunakan teknologi listrik lebih kaya dan modern. Model ini juga akan mendukung arsitektur MEB seperti yang dilakukan generasi terbaru e-Golf dan direncanakan meluncur pada tahun 2018. Sepertinya tidak mustahil jika tahun 2030 peran mobil listrik akan semakin besar di kehidupan kita, bagaimana menurut anda? monggo berikan corat-coretnya di bawah ini.