Oleh : Admin | on 10:31:03am Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – Dengan mendengar kata “McLaren”, hal yang langsung tersirat adalah merek yang menjadi pionir teknologi balap, khususnya di F1. Pasca hiatus setelah stop membuat McLaren F1 yang legendaris, mereka kembali dengan MP4-12C, lalu membuat kehebohan dengan P1 sang hypercar hybrid, kemudian memperbarui super series mereka dengan menghadirkan 650S, 625C dan 675LT untuk duduk di bawah P1 yang merupakan ultimate series.

Namun, ada segmen yang menarik minat McLaren, yakni segmen mobil sport atau super yang masih user friendly untuk harian. Di sini, kita akan menemukan Jaguar F-Type, Mercedes Benz AMG GT, BMW M6, Audi R8 dan Porsche 911. Dengan nama besar sebagai pionir engineering dari Inggris, mereka berjibaku di markas dan akhirnya melahirkan McLaren sport series bernama 570S yang sekarang sudah bisa dibeli di Indonesia.

Penampilan dari McLaren 570S ini cukup khas, dengan kebiasaan McLaren sekarang yang punya bahasa desain sendiri. Salah satu cirinya, lampu depan setiap mobil McLaren selalu membentuk logo McLaren. Lihat saja P1, 650S dan 625C, lampu depannya mirip logo McLaren kan? Oh ya, McLaren memberi detil berupa saluran air vent di pintu yang seolah membentuk sehelai bulu angsa berwarna hitam. Apa arti dari detail ini?

Jadi begini, waktu proyek 570S digagas, proyek ini diberi nama black swan karena tim McLaren mengambil ilham dari angsa hitam alias black swan yang tidak biasa dan menarik dari sebuah kisah di Australia. Harapannya, dengan memberi sentuhan saluran udara bak bulu angsa itu, konsumen bisa mendapat pesannya kalau ini adalah McLaren yang unik. Tidak seperti 650S atau 675LT, knalpot 570S dipasang di bagian bawah dekat diffuser, bukan di antara lampu belakang.

Saat masuk ke interior 570S, jangan harapkan interior yang estetis seperti Bentley, misalnya. McLaren 570S punya interior yang agak basic untuk sebuah mobil sport. Tidak neko-neko, apa yang dibutuhkan pengendara, mereka hadirkan. Setir, pedal gas, rem, cruise control, paddle shift, panel instrumen, sistem infotainment, stability control, rem parkir, AC dan berbagai kebutuhan dasar lainnya pasti ada, tapi tidak ada tarikan desain yang aneh. Pendek kata, condong ke fungsi dan bukan fashion.

Mesin 3.800 cc V8 twin turbo yang sama dengan 650S dan P1 kini agak diperhalus outputnya, supaya jinak untuk harian. Tenaga 562 hp dan torsi 600 Nm yang dipasangkan transmisi 7 percepatan rasanya sudah cukup untuk menjegal rival-rival yang saya sebutkan tadi. Dengan penggerak RWD, akselerasi 0-100 km/jam cukup 3,2 detik saja dan kecepatan puncak mencapai 328 km/jam. Dengan layout mesin tengah untuk mengejar distribusi bobot, perbandingan bobot depan-belakangnya adalah 42/58.

Saat ini, harga dasar McLaren 570S yang dijual oleh McLaren Jakarta adalah $530.000 (sekitar 7 M Rupiah). Itu masih off the road lho ya, belum kalau ingin melakukan personalisasi dengan memilih warna, bahan, motif pelek dan lain-lain, khususnya yang buatan MSO (McLaren Special Operations). Oke, para konsumen mobil sport, siap mencoba adrenalin harian baru hasil sajian McLaren 570S? Sampaikan opinimu di kolom komentar!