Oleh : Admin | on 2:19:30pm Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – Normalnya, mobil punya tujuan spesifik yang sudah ditentukan sejak awal pembuatan. MPV buat mengangkut orang dan barang, SUV buat keperluan menjelajah ke medan-medan sulit, city car didesain kecil supaya mudah menembus lalu lintas kota lalu mobil niaga ya untuk mendukung kegiatan usaha. Lalu, bagaimana kalau ada yang menyatakan mobil yang mereka buat bisa dipakai untuk segala keperluan.

Perusahaan asal Jerman, Electric Brands menciptakan sebuah mobil listrik yang multifungsi bernama eBussy. Electric Brands meluncurkan eBussy dalam dua varian sasis, yakni sasis medan perkotaan dan off-road di samping 10 bentuk bodi yang berbeda. Ia dapat mengangkut anda, keluarga, kerabat, gebetan, bahkan perabotan ketika anda hendak pindah tempat tinggal. Semua varian eBussy memiliki baterai 10 kWh yang bisa menempuh jarak sejauh 200 km dengan sekali charge.

Selain itu, ada juga pilihan baterai 30 kWh dengan ekstra panel surya di bagian atap mobil dan juga dibekali pengereman regeneratif dan jarak tempuh yang diklaim lebih jauh, yakni 800 km. Motor listrik eBussy juga bisa menghasilkan torsi 1.000 Nm dan kecepatan tertinggi 90 km/jam. Pelan? Wajar, mobil listrik buat multi guna begini jarang kok yang kecepatan maksimalnya tinggi, yang penting kan akselerasinya.

eBussy juga disebutkan bisa membawa beban hingga 1.000 kg. Bongkar pasang baterai juga jauh dari kataribet karena Electric Brands menghadirkan struktur yang sudah disiapkan untuk memudahkan proses bongkar-pasang baterai lama untuk diganti baru. Bayangkan saja macam Tamiya yang bongkar-pasang baterainya bisa mudah dan cepat. Jadi, tidak perlu lagi duduk ngelamun buat nunggu charge selesai.

Untuk perihal harga, eBussy paling murah ada di angka 15.800 Euro atau sekitar Rp270 Juta, lalu untuk varian Off-road Camper dibanderol seharga 28.800 Euro atau sekitar Rp490 Juta. Hal ini disesuaikan dengan variasi dan konstruksi yang digunakan pada masing-masing varian. Mobil ini baru tersedia di Jerman dan tidak ada pembicaraan soal ekspansi ke negara lain. Ke Indonesia bisa kali ya…