Oleh : Admin | on 12:35:18pm Rabu 23 Oktober 2024

OTO Sumutkota – Demam crossover kini menjangkiti hampir semua merek mobil di dunia, tak terkecuali Mazda. Untungnya, SUV atau crossover Mazda benar-benar tidak lari dari filosofi “Jinba Ittai” yang selalu mereka banggakan, tak terkecuali crossover termuda mereka yakni Mazda CX-30. Memakai sasis Mazda 3, Mazda CX-30 sudah benar-benar siap menghadang merek-merek Jerman yang selama ini merajai kelas premium.

Dari desain luar dalam, kualitas buatannya, nuansa kabin, pemilihan bahan, bahkan rasa berkendara Mazda CX-30 benar-benar diracik matang. Bahkan meski suspensi belakangnya menggunakan torsion beam, pengendalian mobil ini masih jadi salah satu yang paling nurut dibandingkan crossover lain. Jika ada satu hal yang kurang menggigit di Mazda CX-30, maka kami akan menunjuk mesinnya. Bukannya jelek, tapi output yang dihasilkan mesinnya biasa-biasa saja.

Nampaknya Mazda juga paham jika mereka bisa memberikan mesin yang lebih baik untuk Mazda CX-30. Menurut Cars Direct, Mazda akan membenamkan mesin 2.500 cc 4 silinder SkyActiv Turbo ke dalam ruang mesin Mazda CX-30. Mesin yang sama dengan Mazda CX-9 dan Mazda 3 Turbo ini sanggup menghasilkan 250 PS, namun jika diisi dengan bahan bakar yang kualitasnya tidak bagus, mesin ini otomatis menurunkan tenaganya jadi 227 PS namun torsi tetap sama, sekitar 433 Nm.

Angka ini menjadikan spek mesinnya kurang lebih sepantaran dengan SUV Eropa lain yang rata-rata bermesin 2.000 cc 4 silinder turbo, dan memastikan performa Mazda CX-30 Turbo akan jadi jauh lebih nendang. Selain mesin turbo, Mazda CX-30 Turbo akan dapat emblem “Turbo”, penggerak AWD sebagai standar, pelek lebih besar dan beberapa fitur tambahan lebih supaya kenaikan harganya dibanding mesin non turbo tak terasa terlalu mahal.

Selain mesin turbo ini, Mazda juga tengah dalam proyek untuk membangun sasis baru demi memperkenalkan sebuah mobil RWD baru di masa depan. Selain sasis baru, mesin 6 silinder segaris plus turbo dan transmisi 8 percepatan baru juga turut dikembangkan sebagai langkah agar transformasi Mazda menjadi merek premium semakin paripurna. Menurutmu, perlukah Mazda CX-30 di Indonesia dipakaikan mesin turbo? Sampaikan opinimu di kolom komentar!